SuaraMadani.id | BATAM – Anggota DPRD Kota Batam, Anwar Anas, menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada manajemen kawasan industri Batamindo. Dalam surat tersebut, ia mengungkapkan keprihatinan mendalam atas minimnya penyerapan tenaga kerja lokal, khususnya warga Kecamatan Sei Beduk, di perusahaan-perusahaan tenant kawasan industri tersebut.
Dalam surat bernada tegas namun diplomatis itu, Anwar Anas menyoroti bahwa Kecamatan Sei Beduk, yang menjadi wilayah sempadan langsung Batamindo, selama ini hanya menjadi "penonton" geliat ekonomi industri tanpa mendapatkan kesempatan kerja yang sepadan.
"Ini bukan sekadar soal angka statistik, tetapi soal keadilan sosial dan pengakuan atas kontribusi masyarakat lokal," tulis Anwar dalam suratnya.
Ia menekankan bahwa kawasan industri Batamindo seharusnya memiliki tanggung jawab sosial yang lebih besar, mengingat statusnya yang mendapatkan berbagai insentif fiskal dan termasuk dalam objek vital nasional. Oleh karena itu, ia menyampaikan empat tuntutan utama kepada manajemen Batamindo:
1. Prioritas rekrutmen tenaga kerja untuk warga lokal Sei Beduk, terutama untuk posisi non-spesialis.
2. Penyediaan kuota afirmatif minimal 30% bagi tenaga kerja dari kecamatan sempadan.
3. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan gratis sebagai bagian dari program CSR yang terukur.
4. Penyusunan laporan triwulan terkait penyerapan tenaga kerja lokal guna menjamin transparansi.
Anwar juga mengingatkan bahwa apabila tidak ada perubahan signifikan dalam waktu dekat, DPRD Batam akan menggunakan hak konstitusionalnya untuk mengawasi, memanggil, dan bahkan mengevaluasi kerja sama serta perizinan yang melibatkan Batamindo.
"Batam adalah rumah kita bersama. Keadilan harus dibangun mulai dari pintu gerbang kawasan industri," tegas Anwar di akhir suratnya.
Surat terbuka ini menuai respons dari berbagai kalangan masyarakat, terutama warga Sei Beduk, yang selama ini merasa termarjinalkan. Mereka berharap tuntutan yang disuarakan oleh Anwar Anas dapat menjadi titik awal perubahan kebijakan rekrutmen yang lebih adil dan inklusif di kawasan industri Batam. (AA)