![]() |
Ir.ANANG ADHAN - ANGGOTA DPRD BATAM FRAKSI GERINDRA |
SuaraMadani.id | BATAM - Hujan gerimis menyambut kedatangan truk-truk proyek yang perlahan memasuki kawasan Jalan Cikitsu Kecamatan Batam Kota, Kota Batam. Deru alat berat dan suara coran semen menyatu dengan udara pagi yang dingin, menandai awal baru bagi warga yang selama ini hidup dalam ketidakpastian.
Jalan Cikitsu telah lama dikenal sebagai simbol keterlambatan pembangunan. Lubang-lubang jalan menjadi mimpi buruk pengendara, genangan air hitam menjadi tantangan harian bagi warga dan pengemudi ojek daring. Namun kini, luka itu mulai ditambal, bukan hanya oleh aspal—tetapi oleh kepedulian seorang wakil rakyat yang turun tangan secara langsung: Ir. Anang Adhan, anggota DPRD Kota Batam dari Fraksi Gerindra.
Tanpa publikasi besar atau janji politik yang memikat, Ir. Anang memilih untuk hadir, mendengar, dan bergerak. Ia datang ke lokasi, menyapa warga, dan menyaksikan sendiri anak-anak sekolah melintasi jalan berlumpur dan berbahaya.
“Saya lihat sendiri kondisi anak-anak berjalan di antara lumpur dan kendaraan besar. Ini bukan cerminan kota yang layak huni, apalagi kota masa depan,” ujarnya saat reses beberapa waktu lalu.
Berangkat dari keluhan yang sudah lama dilontarkan warga, Ir. Anang membawa suara mereka ke ruang-ruang rapat anggaran. Ia tidak hanya menyampaikan, tapi menindaklanjuti. Ia mendorong dinas terkait, memanggil kontraktor, dan tak berhenti hingga alat berat benar-benar diturunkan ke lapangan.
Baginya, “tidak ada jalan kecil jika dilalui oleh rakyat.”
Kini, permukaan Jalan Cikitsu yang dulu penuh lubang dan kubangan air telah berubah menjadi jalur aspal mulus. Tak ada seremoni mewah, tak ada panggung kehormatan—hanya suara mesin proyek yang menjadi bukti kerja nyata, dan senyum haru warga yang tak bisa disembunyikan.
![]() |
Jalan Cikitsu Batam yang telah diperbaiki. |
Bagi masyarakat, perbaikan ini bukan sekadar proyek infrastruktur. Ini adalah pemulihan rasa percaya, bahwa suara mereka didengar, bahwa masih ada pemimpin yang peduli dan bekerja diam-diam untuk membawa perubahan.
Di tengah pertumbuhan Kota Batam dan silih bergantinya para politisi, kehadiran Ir. Anang Adhan menunjukkan bahwa politik tidak harus bising untuk berdampak. Tidak perlu banyak kata bila aksi bicara lebih lantang. Ia menjejak bukan untuk pencitraan, tapi untuk menjawab panggilan hati nurani.
Ketika kendaraan mulai melaju di atas aspal baru, dan jalan Cikitsu kembali hidup, warga tahu—ini bukan sekadar pembangunan jalan, ini adalah pembangunan kepercayaan. (AS)